Hal -Hal Yang Membatalkan Keimanan
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ikhwah
fillah, sahabat Kalam Al-Wafie, kali ini akan dibahas mengenai hal-hal yang dapat membatalkan keimanan seorang muslim. Pada kesempatan kali ini hanya akan dibahas salah satu dari hal-hal yang dimaksud, yaitu syirik.
Syirik, secara bahasa berarti adanya dua bentuk kepemilikan. Syirik dibagi dua, besar dan kecil. Syirik besar mengatakan bahwa Allah memiliki sekutu. Syirik kecil bermakna melibatkan selain Allah dengan Allah dalam berbagai urusan. Syirik merupakan kedzhaliman yang paling besar (Al-Luqman aya 13).
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ ﴿٣١﴾
[sumber: The Noble Qur'an]
Dengan demikian wajar apabila dikatakan membatalkan keimanan. Allah pun tidak mengampuni dosa syirik ketika ia belum bertobat sebelum akhir hayatnya. Sementara itu, syirik kecil merupakan hal yang ditakutkan karena samar seperti halnya semut hitam. Bagaimana seorang bisa terjerumus dalam kesyirikan? Pertama berlebih-lebihan dalam mengagumi atau mengagungkan hingga akhirnya mengkultuskan. Hal tersebut dapat didorong oleh jeleknya pemahaman terhadap ulama sehingga justru melebihkan ulamanya ketimbang Allah maupun Rasul. Hanya dapat mengimani sesuatu yang tampak saja sehingga menyamakan sifat-sifat Allah kepada sesuatu yang kongkrit/tampak. Dengan kata lain orang tersebut membuat sesuatu yang kongkrit sebagai perantara terhadap Allah.
Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas hal-hal lainnya yang dapat membatalkan keimanan, إِنْ شَاءَ اللّهُ. Mohon maaf apabila terdapat salah penyampaian dalam tulisan ini.
والله أعلمُ بالـصـواب.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ahad, 20 Rabiul Akhir 1439/7 Januari 2018
Tidak ada komentar