Islam dan Sunnatullah
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Sahabat kalam Al-Wafie sekalian, mari kita lanjutkan mengenal agama Islam. Pada kali ini mari mengenal melalui sunnah-sunnah Allah yang ada. Sahabat sekalian, Allah itu Al-Khaliq, yang Maha Pencipta, menciptakan segala perkara, baik yang telah ada, yang sedang ada, maupun yang akan ada sebagaimana yang terdapat pada surat Al-An'am ayat 102. Di dalam Al-Quran (salah satunya surat Fussilat ayat 9-10) dijelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta ini dalam enam masa. Ketika Allah menciptakan alam semesta, tidak lupa ditetapkan pula sunnah, ketentuan, takdir bagi alam ini (takdir kauni) dengan perhitungan yang begitu rapi dan matang sehingga menjadi kehidupan yang bermanfaat bagi kita. Ketentuan yang Allah tetapkan terhadap alam semesta dilakukan oleh alam semesta ini dengan penuh kepatuhan dan ketundukan tanpa ada yang membangkang. Ketentuan-ketentuan yang telah Allah tetapkan terhadap alam ini kemudiannob diamanahkan bagi manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Selain ketentuan yang diberikan terhadap alam semesta, Allah juga memberikan ketentuan dan takdir terhadap manusia (takdir syar'i). Dalam hal ketentuan takdir syar'i, Allah pilih orang-orang tertentu untuk menyampaikannya sehingga diutuslah Rasul-rasul. Rasul-lah yang menjelaskan dan mencontohkan ketentuan-ketentuan yang Allah siapkan untuk manusia. Dalam hal ini manusia terbagai dua, ada yang taat dan tunduk terhadap ketentuan ini yang disebut sebagai muslim dan ada yang tidak tunduk yang disebut kafir. Padahal Allah telah perintahkan untuk mematuhi ketentuan-ketentuan Allah sebagaimana yang dijelaskan pada surat Al-Jasiyah ayat 18
Tentunya, sebagai yang sama-sama tunduk patuh kepada ketentuan atau sunnah-sunnah Allah, maka alam ini akan senantiasa harmonis dengan muslim. Seperti ini lah khalifah, harmonis dengan alam semesta ini.
Demikian ringkasan pembahasan mengenai islam dan sunnatullah. Pada pertemuan selanjutnya insya Allah akan disampaikan bagaimana sunnatullah di alam semesta dan yang diberikan kepada manusia itu berbeda. Mudah-mudahan kita bisa lebih baik dalam mengenal islam sehingga melahirkan keimanan yang lebih kuat kepada-Nya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penyampaian. Semoga dari tulisan ini dapat diambil pelajaran yang bermanfaat. Wallahu alam bishowab.
![]() |
Sumber: alazharquranteaching.com |
Selain ketentuan yang diberikan terhadap alam semesta, Allah juga memberikan ketentuan dan takdir terhadap manusia (takdir syar'i). Dalam hal ketentuan takdir syar'i, Allah pilih orang-orang tertentu untuk menyampaikannya sehingga diutuslah Rasul-rasul. Rasul-lah yang menjelaskan dan mencontohkan ketentuan-ketentuan yang Allah siapkan untuk manusia. Dalam hal ini manusia terbagai dua, ada yang taat dan tunduk terhadap ketentuan ini yang disebut sebagai muslim dan ada yang tidak tunduk yang disebut kafir. Padahal Allah telah perintahkan untuk mematuhi ketentuan-ketentuan Allah sebagaimana yang dijelaskan pada surat Al-Jasiyah ayat 18
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِّنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاء الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari
urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti
hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (18)
[sumber: The Noble Qur'an]
Tentunya, sebagai yang sama-sama tunduk patuh kepada ketentuan atau sunnah-sunnah Allah, maka alam ini akan senantiasa harmonis dengan muslim. Seperti ini lah khalifah, harmonis dengan alam semesta ini.
Demikian ringkasan pembahasan mengenai islam dan sunnatullah. Pada pertemuan selanjutnya insya Allah akan disampaikan bagaimana sunnatullah di alam semesta dan yang diberikan kepada manusia itu berbeda. Mudah-mudahan kita bisa lebih baik dalam mengenal islam sehingga melahirkan keimanan yang lebih kuat kepada-Nya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penyampaian. Semoga dari tulisan ini dapat diambil pelajaran yang bermanfaat. Wallahu alam bishowab.
Tidak ada komentar